Thursday 24 April 2008

Wireless LAN

WLAN (Wireless LAN) adalah suatu teknologi baru yang dapat dianggap sebagai penambah atau pengganti dari fungsi jaringan LAN yang ada sehingga pengguna tidak lagi dibatasi oelh kabel LAN untuk dapat masuk kedalam jaringan. Dengan menggunakan WLAN maka banyak sekali keuntungan yang diperoleh seperti mobilitas, fleksibilitas, produktivitas dan scalabilitas dan tentunya masih banyak keuntungan lainnya.

Untuk mengetahui perkembangan teknologi wireless LAN maka penulis menyajikan buku dengan judul "Teknologi Wireless LAN dan Aplikasinya". Buku ini berisi informasi tentang perkembangan teknologi Wireless LAN dan aplikasinya di lapangan dan disertai contoh produk dan cara konfigurasi settingnya.

Buku ini ditulis dengan tujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih detail mengenai teknologi Wireless LAN dan Aplikasinya, sehingga diharapkan dapat memberikan panduan awal bagi mahasiswa, dosen dan praktisi yang ingin mengetahui dan mengembangkan keahlian dan bisnis tentang Wireless LAN

Saat ini WLAN sudah diimplementasikan di beberapa tempat. Namun untuk mengoptimalkan kinerjanya terlebih dahulu diperhatikan beberapa faktor yang menentukan performansi dari WLAN seperti teknologi, arsitektur, security, QoS, jangkauan dan lain sebagainya.

Dengan membaca buku ini Anda akan dapat memahami teknologi Wireless LAN dan aplikasinya yang di terapkan dalam jaringan privat maupun publik (hotspot).

Perangkat wireless dibagi menjadi 2 kategori, yaitu access point dan perangkat client.

1. Access Point adalah perangkat wireless yang berguna untuk menyambungkan jaringan kabel (wired) dan jaringan nirkabel (wireless).

2.Perangkat client adalah perangkat yang digunakan disisi penerima, misal wireless PCMCIA, wireless PCI, atau wireless USB.

Untuk membangung sebuah jaringan LAN dengan Wireless maka dibutuhkan Alat-alat baik untuk client maupun Akses Point. Ada beberapa hal penting untuk mengkonfigurasikan Akses Point.

  1. Pertama Nama SSID bisa diisi dengan nama Jaringan misalnya "Kantor-Hotspot"
  2. Channel biasanya secara default yaitu 6
  3. IP address dari Akses Point itu sendiri agar bisa diakses dari komputer client.
  4. Untuk masalah keamanan dengan WPA key biasanya untuk lingkungan Kantor jarang digunakan.
  5. Mode dari akses point itu sendiri maksudnya sebuah akses Point bisa dijadikan sebagai Akses Point Client, Repeater dan sebagainya.
  6. DHCP Server ini adalah fitur sebuah akses point dimana sebuah akses point bisa digunakan sebagai DHCP server atau fitur ini bisa di non-aktifkan.
  7. Setingan yang lainnya biasanya sudah secara Default dari vendor.

PROSEDUR INSTALASI WIRELESS LAN

Peralatan

1. Kompas dan peta topografi

2. Penggaris dan busur derajat

3. Pensil, penghapus, alat tulis

4. GPS, altimeter, klinometer

5. Kaca pantul dan teropong

6. Radio komunikasi (HT)

7. Orinoco PC Card, pigtail dan PCI / ISA adapter

8. Multimeter, SWR, cable tester, solder, timah, tang potong kabel

9. Peralatan panjat, harness, carabiner, webbing, cows tail, pulley

10. Kunci pas, kunci ring, kunci inggris, tang (potong, buaya, jepit), obeng set, tie rap, isolator gel, TBA, unibell

11. Kabel power roll, kabel UTP straight dan cross, crimping tools, konektor RJ45

12. Software AP Manager, Orinoco Client, driver dan AP Utility Planet, firmware dan operating system (NT, W2K, W98 / ME, Linux, FreeBSD + utilitynya)

Survey Lokasi

1. Tentukan koordinat letak kedudukan station, jarak udara terhadap BTS dengan GPS dan kompas pada peta

2. Perhatikan dan tandai titik potensial penghalang (obstructure) sepanjang path

3. Hitung SOM, path dan acessories loss, EIRP, freznel zone, ketinggian antena

4. Perhatikan posisi terhadap station lain, kemungkinan potensi hidden station, over shoot dan test noise serta interferensi

5. Tentukan posisi ideal tower, elevasi, panjang kabel dan alternatif seandainya ada kesulitan dalam instalasi

6. Rencanakan sejumlah alternatif metode instalasi, pemindahan posisi dan alat

Pemasangan Konektor

1. Kuliti kabel coaxial dengan penampang melintang, spesifikasi kabel minimum adalah RG 8 9913 dengan perhitungan losses 10 db setiap 30 m

2. Jangan sampai terjadi goresan berlebihan karena perambatan gelombang mikro adalah pada permukaan kabel

3. Pasang konektor dengan cermat dan memperhatikan penuh masalah kerapian

4. Solder pin ujung konektor dengan cermat dan rapi, pastikan tidak terjadi short

5. Perhatikan urutan pemasangan pin dan kuncian sehingga dudukan kabel dan konektor tidak mudah bergeser

6. Tutup permukaan konektor dengan aluminium foil untuk mencegah kebocoran dan interferensi, posisi harus menempel pada permukaan konektor

7. Lapisi konektor dengan aluminium foil dan lapisi seluruh permukaan sambungan konektor dengan isolator TBA (biasa untuk pemasangan pipa saluran air atau kabel listrik instalasi rumah)

8. Terakhir, tutup seluruh permukaan dengan isolator karet untuk mencegah air

9. Untuk perawatan, ganti semua lapisan pelindung setiap 6 bulan sekali

10. Konektor terbaik adalah model hexa tanpa solderan dan drat sehingga sedikit melukai permukaan kabel, yang dipasang dengan menggunakan crimping tools, disertai karet bakar sebagai pelindung pengganti isolator karet

Pembuatan POE

1. Power over ethernet diperlukan untuk melakukan injeksi catu daya ke perangkat Wireless In A Box yang dipasang di atas tower, POE bermanfaat mengurangi kerugian power (losses) akibat penggunaan kabel dan konektor

2. POE menggunakan 2 pair kabel UTP yang tidak terpakai, 1 pair untuk injeksi + (positif) power dan 1 pair untuk injeksi – (negatif) power, digunakan kabel pair (sepasang) untuk menghindari penurunan daya karena kabel loss

3. Perhatikan bahwa permasalahan paling krusial dalam pembuatan POE adalah bagaimana cara mencegah terjadinya short, karena kabel dan konektor power penampangnya kecil dan mudah bergeser atau tertarik, tetesi dengan lilin atau isolator gel agar setiap titik sambungan terlindung dari short

4. Sebelum digunakan uji terlebih dahulu semua sambungan dengan multimeter

Instalasi Antena

1. Pasang pipa dengan metode stack minimum sampai ketinggian 1st freznel zone terlewati terhadap obstructure terdekat

2. Perhatikan stabilitas dudukan pipa dan kawat strenght, pasang dudukan kaki untuk memanjat dan anker cows tail

3. Cek semua sambungan kabel dan konektor termasuk penangkal petir bila ada

4. Pasang antena dengan rapi dan benar, arahkan dengan menggunakan kompas dan GPS sesuai tempat kedudukan BTS di peta

5. Pasang kabel dan rapikan sementara, jangan sampai berat kabel menjadi beban sambungan konektor dan mengganggu gerak pointing serta kedudukan antena

6. Perhatikan dalam memasang kabel di tower / pipa, jangan ada posisi menekuk yang potensial menjadi akumulasi air hujan, bentuk sedemikian rupa sehingga air hujan bebas jatuh ke bawah

Instalasi Perangkat Radio

1. Instal PC Card dan Orinoco dengan benar sampai dikenali oleh OS tanpa konflik dan pastikan semua driver serta utility dapat bekerja sempurna

2. Instalasi pada OS W2K memerlukan driver terbaru dari web site dan ada di CD utility kopian, tidak diperlukan driver PCMCIA meskipun PNP W2K melakukannya justru deteksi ini menimbulkan konflik, hapus dirver ini dari Device Manager

3. Instalasi pada NT memerlukan kecermatan alokasi alamat IO, IRQ dan DMA, pada BIOS lebih baik matikan semua device (COM, LPT dll.) dan peripheral (sound card, mpeg dll.) yang tidak diperlukan

4. Semua prosedur ini bisa diselesaikan dalam waktu kurang dari 30 menit tidak termasuk instalasi OS, lebih dari waktu ini segera jalankan prosedur selanjutnya

5. Apabila terus menerus terjadi kesulitan instalasi, untuk sementara demi efisiensi lakukan instalasi dibawah OS Win98 / ME yang lebih mudah dan sedikit masalah

6. Pada instalasi perangkat radio jenis Wireless In A Box (Mtech, Planet, Micronet dlll.), terlebih dahulu lakukan update firmware dan utility

7. Kemudian uji coba semua fungsi yang ada (AP, Inter Building, SAI Client, SAA2, SAA Ad Hoc dll.) termasuk bridging dan IP Addressing dengan menggunakan antena helical, pastikan semua fungsi berjalan baik dan stabil

8. Pastikan bahwa perangkat Power Over Ethernet (POE) berjalan sempurna

Pengujian Noise

1. Bila semua telah berjalan normal, install semua utility yang diperlukan dan mulai lakukan pengujian noise / interferensi, pergunakan setting default

2. Tanpa antena perhatikan apakah ada signal strenght yang tertangkap dari station lain disekitarnya, bila ada dan mencapai good (sekitar 40 % – 60 %) atau bahkan lebih, maka dipastikan station tersebut beroperasi melebihi EIRP dan potensial menimbulkan gangguan bagi station yang sedang kita bangun, pertimbangkan untuk berunding dengan operator BTS / station eksisting tersebut

3. Perhatikan berapa tingkat noise, bila mencapai lebih dari tingkat sensitifitas radio (biasanya adalah sekitar – 83 dbm, baca spesifikasi radio), misalnya – 100 dbm maka di titik station tersebut interferensinya cukup tinggi, tinggal apakah signal strenght yang diterima bisa melebihi noise

4. Perhitungan standar signal strenght adalah 0 % – 40 % poor, 40 % - 60 % good, 60 % - 100 % excellent, apabila signal strenght yang diterima adalah 60 % akan tetapi noisenya mencapai 20 % maka kondisinya adalah poor connection (60 % - 20 % - 40 % poor), maka sedapat mungkin signal strenght harus mencapai 80 %

5. Koneksi poor biasanya akan menghasilkan PER (packet error rate – bisa dilihat dari persentasi jumlah RTO dalam continous ping) diatas 3 % – 7 % (dilihat dari utility Planet maupun Wave Rider), good berkisar antara 1 % - 3 % dan excellent dibawah 1 %, PER antara BTS dan station client harus seimbang

6. Perhitungan yang sama bisa dipergunakan untuk memperhatikan station lawan atau BTS kita, pada prinsipnya signal strenght, tingkat noise, PER harus imbang untuk mendapatkan stabilitas koneksi yang diharapkan

7. Pertimbangkan alternatif skenario lain bila sejumlah permasalahan di atas tidak bisa diatasi, misalkan dengan memindahkan station ke tempat lain, memutar arah pointing ke BTS terdekat lainnya atau dengan metode 3 titik (repeater) dll.

Perakitan Antena

1. Antena microwave jenis grid parabolic dan loop serta yagi perlu dirakit karena terdiri dari sejumlah komponen, berbeda dengan jenis patch panel, panel sector maupun omni directional

2. Rakit antena sesuai petunjuk (manual) dan gambar konstruksi yang disertakan

3. Kencangkan semua mur dan baut termasuk konektor dan terutama reflektor

4. Perhatikan bahwa antena microwave sangat peka terhadap perubahan fokus, maka pada saat perakitan antena perhatikan sebaik-baiknya fokus reflektor terhadap horn (driven antena), sedikit perubahan fokus akan berakibat luas seperti misalnya perubahan gain (db) antena

5. Beberapa tipe antena grid parabolic memiliki batang extender yang bisa merubah letak fokus reflektor terhadap horn sehingga bisa diset gain yang diperlukan

Pointing Antena

1. Secara umum antena dipasang dengan polarisasi horizontal

2. Arahkan antena sesuai arah yang ditunjukkan kompas dan GPS, arah ini kita anggap titik tengah arah (center beam)

3. Geser antena dengan arah yang tetap ke kanan maupun ke kiri center beam, satu per satu pada setiap tahap dengan perhitungan tidak melebihi ½ spesifikasi beam width antena untuk setiap sisi (kiri atau kanan), misalkan antena 24 db, biasanya memiliki beam width 12 derajat maka, maksimum pergeseran ke arah kiri maupun kanan center beam adalah 6 derajat

4. Beri tanda pada setiap perubahan arah dan tentukan skornya, penentuan arah terbaik dilakukan dengan cara mencari nilai average yang terbaik, parameter utama yang harus diperhatikan adalah signal strenght, noise dan stabilitas

5. Karena kebanyakan perangkat radio Wireless In A Box tidak memiliki utility grafis untuk merepresentasikan signal strenght, noise dsb (kecuali statistik dan PER) maka agar lebih praktis, untuk pointing gunakan perangkat radio standar 802.11b yang memiliki utility grafis seperti Orinoco atau gunakan Wave Rider

6. Selanjutnya bila diperlukan lakukan penyesuaian elevasi antena dengan klino meter sesuai sudut antena pada station lawan, hitung berdasarkan perhitungan kelengkungan bumi dan bandingkan dengan kontur pada peta topografi

7. Ketika arah dan elevasi terbaik yang diperkirakan telah tercapai maka apabila diperlukan dapat dilakukan pembalikan polarisasi antena dari horizontal ke vertical untuk mempersempit beam width dan meningkatkan fokus transmisi, syaratnya kedua titik mempergunakan antena yang sama (grid parabolic) dan di kedua titik polarisasi antena harus sama (artinya di sisi lawan polarisasi antena juga harus dibalik menjadi vertical)

Pengujian Koneksi Radio

1. Lakukan pengujian signal, mirip dengan pengujian noise, hanya saja pada saat ini antena dan kabel (termasuk POE) sudah dihubungkan ke perangkat radio

2. Sesuaikan channel dan nama SSID (Network Name) dengan identitas BTS / AP tujuan, demikian juga enkripsinya, apabila dipergunakan otentikasi MAC Address maka di AP harus didefinisikan terlebih dahulu MAC Address station tersebut

3. Bila menggunakan otentikasi Radius, pastikan setting telah sesuai dan cobalah terlebih dahulu mekanismenya sebelum dipasang

4. Perhatikan bahwa kebanyakan perangkat radio adalah berfungsi sebagai bridge dan bekerja berdasarkan pengenalan MAC Address, sehingga IP Address yang didefinisikan berfungsi sebagai interface utility berdasarkan protokol SNMP saja, sehingga tidak perlu dimasukkan ke dalam tabel routing

5. Tabel routing didefinisikan pada (PC) router dimana perangkat radio terpasang, untuk Wireless In A Box yang perangkatnya terpisah dari (PC) router, maka pada device yang menghadap ke perangkat radio masukkan pula 1 IP Address yang satu subnet dengan IP Address yang telah didefinisikan pada perangkat radio, agar utility yang dipasang di router dapat mengenali radio

6. Lakukan continuos ping untuk menguji stabilitas koneksi dan mengetahui PER

7. Bila telah stabil dan signal strenght minimum good (setelah diperhitungkan noise) maka lakukan uji troughput dengan melakukan koneksi FTP (dengan software FTP client) ke FTP server terdekat (idealnya di titik server BTS tujuan), pada kondisi ideal average troughput akan seimbang baik saat download maupun up load, maksimum troughput pada koneksi radio 1 mbps adalah sekitar 600 kbps dan per TCP connection dengan MTU maksimum 1500 bisa dicapai 40 kbps

8. Selanjutnya gunakan software mass download manager yang mendukung TCP connection secara simultan (concurrent), lakukan koneksi ke FTP server terdekat dengan harapan maksimum troughput 5 kbps per TCP connection, maka dapat diaktifkan sekitar 120 session simultan (concurrent), asumsinya 5 x 120 = 600

9. Atau dengan cara yang lebih sederhana, digunakan skala yang lebih kecil, 12 concurrent connection dengan trouhput per session 5 kbps, apa total troughput bisa mencapai 60 kbps (average) ? bila tercapai maka stabilitas koneksi sudah dapat dijamin berada pada level maksimum

10. Pada setiap tingkat pembebanan yang dilakukan bertahap, perhatikan apakah RRT ping meningkat, angka mendekati sekitar 100 ms masih dianggap wajar



Bluetooth

BLUETOOTH : Teknologi Komunikasi Wireless dengan Jangkauan Terbatas

Pendahuluan
Bluetooth adalah sebuah teknologi komunikasi wireless (tanpa kabel) yang beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz unlicensed ISM (Industrial, Scientific and Medical) dengan menggunakan sebuah frequency hopping tranceiver yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real-time antara host-host bluetooth dengan jarak jangkauan layanan yang terbatas (sekitar 10 meter). Bluetooth sendiri dapat berupa card yang bentuk dan fungsinya hampir sama dengan card yang digunakan untuk wireless local area network (WLAN) dimana menggunakan frekuensi radio standar IEEE 802.11, hanya saja pada bluetooth mempunyai jangkauan jarak layanan yang lebih pendek dan kemampuan transfer data yang lebih rendah.

Pada dasarnya bluetooth diciptakan bukan hanya untuk menggantikan atau menghilangkan penggunaan kabel didalam melakukan pertukaran informasi, tetapi juga mampu menawarkan fitur yang baik untuk teknologi mobile wireless dengan biaya yang relatif rendah, konsumsi daya yang rendah, interoperability yang menjanjikan, mudah dalam pengoperasian dan mampu menyediakan layanan yang bermacam-macam. Untuk memberi gambaran yang lebih jelas mengenai teknologi bluetooth yang relatif baru ini kepada pembaca, berikut diuraikan tentang sejarah munculnya bluetooth dan perkembangannya, teknologi yang digunakan pada sistem bluetooth dan aspek layanan yang mampu disediakan, serta sedikit uraian tentang perbandingan metode modulasi spread spectrum FHSS (Frequency Hopping Spread Spectrum) yang digunakan oleh bluetooth dibandingkan dengan metode spread spectrum DSSS (Direct Sequence Spread Spectrum).

Latar Belakang Bluetooth

Pada bulan Mei 1998, 5 perusahaan promotor yaitu Ericsson, IBM, Intel, Nokia dan Toshiba membentuk sebuah Special Interest Group (SIG) dan memulai untuk membuat spesifikasi yang mereka namai ‘bluetooth’. Pada bulan Juli 1999 dokumen spesifikasi bluetooth versi 1.0 mulai diluncurkan. Pada bulan Desember 1999 dimulai lagi pembuatan dokumen spesifikasi bluetooth versi 2.0 dengan tambahan 4 promotor baru yaitu 3Com, Lucent Technologies, Microsoft dan Motorola. Saat ini, lebih dari 1800 perusahaan di berbagai bidang antara lain di bidang semiconductor manufacture, PC manufacture, mobile network carrier, perusahaan-perusahaan automobile dan air lines bergambung dalam sebuah konsorsium sebagai adopter teknologi bluetooth. Perusahaan-perusahaan terkemuka tersebut antara lain seperti Compaq, Xircom, Phillips, Texas instruments, Sony, BMW, Puma, NEC, Casio, Boeing, dsb.

Walaupun standar Bluetooth SIG saat ini ‘dimiliki’ oleh grup promotor tetapi ia diharapkan akan menjadi sebuah standar IEEE (802.15).

Aplikasi dan Layanan

Protokol bluetooth menggunakan sebuah kombinasi antara circuit switching dan packet switching. Bluetooth dapat mendukung sebuah kanal data asinkron, tiga kanal suara sinkron simultan atau sebuah kanal dimana secara bersamaan mendukung layanan data asinkron dan suara sinkron. Setiap kanal suara mendukung sebuah kanal suara sinkron 64 kb/s. Kanal asinkron dapat mendukung kecepatan maksimal 723,2 kb/s asimetris, dimana untuk arah sebaliknya dapat mendukung sampai dengan kecepatan 57,6 kb/s. Sedangkan untuk mode simetris dapat mendukung sampai dengan kecepatan 433,9 kb/s.

Sebuah perangkat yang memiliki teknologi wireless bluetooth akan mempunyai kemampuan untuk melakukan pertukaran informasi dengan jarak jangkauan sampai dengan 10 meter (~30 feet). Sistem bluetooth menyediakan layanan komunikasi point to point maupun komunikasi point to multipoint.

Produk bluetooth dapat berupa PC card atau USB adapter yang dimasukkan ke dalam perangkat. Perangkat-perangkat yang dapat diintegerasikan dengan teknologi bluetooth antara lain : mobile PC, mobile phone, PDA (Personal Digital Assistant), headset, kamera, printer, router dan sebagainya. Aplikasi-aplikasi yang dapat disediakan oleh layanan bluetooth ini antara lain : PC to PC file transfer, PC to PC file synch ( notebook to desktop), PC to mobile phone, PC to PDA, wireless headset, LAN connection via ethernet access point dan sebagainya.

Diskripi Umum Sistem Bluetooth

Sistem bluetooth terdiri dari sebuah radio transceiver, baseband link controller dan sebuah link manager. Baseband link controller menghubungkan perangkat keras radio ke base band processing dan layer protokol fisik. Link manager melakukan aktivitas-aktivitas protokol tingkat tinggi seperti melakukan link setup, autentikasi dan konfigurasi. Secara umum blok fungsional pada sistem bluetooth dapat dilihat pada

Karakteristik Radio

Berikut beberapa karaketristik radio bluetooth sesuai dengan dokumen Bluetooth SIG yang dirangkum dalam Tabel 1.

Parameter Spesifikasi
Transmitter :
Frekuensi ISM band, 2400 - 2483.5 MHz (mayoritas), untuk beberapa negara mempunyai batasan frekuensi sendiri (lihat tabel 2), spasi kanal 1 MHz.
Maximum Output Power Power class 1 : 100 mW (20 dBm)Power class 2 : 2.5 mW (4 dBm)Power class 3 : 1 mW (0 dBm)
Modulasi GFSK (Gaussian Frequency Shift Keying), Bandwidth Time : 0,5; Modulation Index : 0.28 sampai dengan 0.35.
Out of band Spurious Emission 30 MHz - 1 GHz : -36 dBm (operation mode), -57 dBm (idle mode)1 GHz – 12.75 GHz: -30 dBm (operation mode), -47 dBm (idle mode)1.8 GHz – 1.9 GHz: -47 dBm (operation mode), -47 dBm (idle mode)5.15 GHz –5.3 GHz: -47 dBm (operation mode), -47 dBm (idle mode)
Receiver :
Actual Sensitivity Level -70 dBm pada BER 0,1%.
Spurious Emission 30 MHz - 1 GHz : -57 dBm1 GHz – 12.75 GHz : -47 dBm
Max. usable level -20 dBm, BER : 0,1%

Pita Frekuensi dan Kanal RF

Bluetooth beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz ISM, walaupun secara global alokasi frekuensi bluetooth telah tersedia, namun untuk berbagai negara pengalokasian frekuensi secara tepat dan lebar pita frekuensi yang digunakan berbeda. Batas frekuensi serta kanal RF yang digunakan oleh beberapa negara dapat dilihat pada Tabel 2.

Negara Range Frekuensi Kanal RF
Eropa *) dan USA 2400 – 2483,5 MHz f = 2402 + k MHz k = 0,…,78
Jepang 2471 – 2497 MHz f = 2473 + k MHz k = 0,…,22
Spanyol 2445 – 2475 MHz f = 2449 + k MHz k = 0,…,22
Perancis 2446,5 – 2483,5 MHz f = 2454 + k MHz k = 0,…,22
*) Kecuali Spanyol dan Perancis

Time Slot

Kanal dibagi dalam time slot-time slot, masing-masing mempunyai panjang 625 ms. Time slot-time slot tersebut dinomori sesuai dengan clock bluetooth dari master piconet. Batas penomoran slot dari 0 sampai dengan 227-1 dengan panjang siklus 227. Di dalam time slot, master dan slave dapat mentransmisikan paket-paket dengan menggunakan skema TDD (Time-Division Duplex), Master hanya memulai melakukan pentransmisiannya pada nomor time slot genap saja sedangkan slave hanya memulai melakukan pentransmisiannya pada nomor time slot ganjil saja.

Protokol Bluetooth

Protokol-protokol bluetooth dimaksudkan untuk mempercepat pengembangan aplikasi-aplikasi dengan menggunakan teknologi bluetooth. Layer-layer bawah pada stack protokol bluetooth dirancang untuk menyediakan suatu dasar yang fleksibel untuk pengembangan protokol yang lebih lanjut. Protokol-protokol yang lain seperti RFCOMM diambil dari protokol-protokol yang sudah ada dan protokol ini hanya dimodifikasi sedikit untuk disesuaikan dengan kepentingan bluetooth. Pada protokol-protokol layer atas digunakan tanpa melakukan modifikasi. Dengan demikian, aplikasi-aplikasi yang sudah ada dapat digunakan dengan teknologi bluetooth sehingga interoperability akan lebih terjamin.

Stack protokol bluetooth dapat dibagi ke dalam empat layer sesuai dengan tujuannya. Berikut protokol-protokol dalam layer-layer di dalam stack protokol bluetooth yang tertera pada Tabel 3. Protokol-protokol dan layer-layer di stack protokol bluetooth (sumber : Bluetooth SIG)

Protocol Layer Protocols in the stack
Bluetooth Core Protocols Baseband, LMP, L2CAP, SDP
Cable Replacement Protocol RFCOMM
Telephony Control Protocols TCS Binary, AT-commands
Adopted Protocols PPP, UDP/TCP/IP, OBEX, WAP, vCard, vCal, IrMC, WAE

Keterangan yang lebih jelas mengenai protokol bluetooth tidak akan diuraikan pada tulisan ini.

Pengukuran Bluetooth

Pada dasarnya ada tiga aspek penting didalam melakukan pengukuran bluetooth yaitu pengukuran RF (Radio Frequency), protokol dan profile. Pengukuran radio dilakukan untuk menyediakan compatibility perangkat radio yang digunakan di dalam sistem dan untuk menentukan kualitas sistem. Pengukuran radio dapat menggunakan perangkat alat ukur RF standar seperti spectrum analyzer, transmitter analyzer, power meter, digital signal generator dan bit-error-rate tester (BERT). Hasil pengukuran harus sesuai dengan spesifikasi yang telah di ditetapkan diantaranya harus memenuhi parameter-parameter yang tercantum pada Tabel 1.

Dari informasi Test & Measurement World, untuk pengukuran protokol, dapat menggunakan protocol sniffer yang dapat memonitor dan menampilkan pergerakan data antar perangkat bluetooth. Selain itu dapat menggunakan perangkat Ericsson Bluetooth Development Kit (EBDK). Ericsson akan segera merelease sebuah versi EBDK yang dikenal sebagai Blue Unit.

Pengukuran profile dilakukan untuk meyakinkan interoperability antar perangkat dari berbagai macam vendor. Struktur profile bluetooth sesuai dengan dokumen SIG

Contoh :

  • LAN access profile menentukan bagaimana perangkat bluetooth mampu mengakses layanan-layanan pada sebuah LAN menggunakan Point to Point Protocol (PPP). Selain itu profile ini menunjukkan bagaimana mekanisme PPP yang sama digunakan untuk membentuk sebuah jaringan yang terdiri dari dua buah perangkat bluetooth.
  • Fax profile menentukan persyaratan-persyaratan perangkat bluetooth yang harus dipenuhi untuk dapat mendukung layanan fax. Hal ini memungkinkan sebuah bluetooth cellular phone (modem) dapat digunakan oleh sebuah komputer sebagai sebuah wireless fax modem untuk mengirim atau menerima sebuah pesan fax. Selain ketiga aspek di atas yaitu radio, protokol, profile maka sebenarnya ada aspek lain yang tidak kalah pentingnya untuk perlu dilakukan pengukuran yaitu pengukuran Electromagnetic Compatibility (EMC) dimana dapat mengacu pada standar Eropa yaitu ETS 300 8 26 atau standar Amerika FCC Part 15.

Fungsi Security

Bluetooth dirancang untuk memiliki fitur-fitur keamanan sehingga dapat digunakan secara aman baik dalam lingkungan bisnis maupun rumah tangga. Fitur-fitur yang disediakan bluetooth antara lain sebagai berikut:
  • Enkripsi data.
  • Autentikasi user
  • Fast frekuensi-hopping (1600 hops/sec)
  • Output power control
Fitur-fitur tersebut menyediakan fungsi-fungsi keamanan dari tingkat keamanan layer fisik/ radio yaitu gangguan dari penyadapan sampai dengan tingkat keamanan layer yang lebih tinggi seperti password dan PIN.

Bluetooth FHSS vs WLAN DSSS

Sebenarnya mengapa bluetooth lebih memilih metode FHSS (Frequency Hopping Spread Spectrum) dibandingkan dengan DSSS (Direct Sequence Spread Spectrum). Alasan yang membuat mengapa bluetooth tidak menggunakan DSSS antara lain sebagai berikut :

1. FHSS membutuhkan konsumsi daya dan kompleksitas yang lebih rendah dibandingkan DSSS hal ini disebabkan karena DSSS menggunakan kecepatan chip (chip rate) dibandingkan dengan kecepatan simbol (symbol rate) yang digunakan oleh FHSS, sehingga cost yang dibutuhkan untuk menggunakan DSSS akan lebih tinggi.

2. FHSS menggunakan FSK dimana ketahanan terhadap gangguan noise relatif lebih bagus dibandingkan dengan DSSS yang biasanya menggunakan QPSK ( untuk IEEE 802.11 2 Mbps) atau CCK ( IEEE 802.11b 11 Mbps).

Walaupun FHSS mempunyai jarak jangkauan dan transfer data yang lebih rendah dibandingkan dengan DSSS tetapi untuk layanan dibawah 2 Mbps FHSS dapat memberikan solusi cost-efektif yang lebih baik.

Penutup

Dari beberapa penjelasan di atas, terlihat bahwa bluetooth mampu menawarkan solusi yang cukup efektif dan efisien di dalam memberikan layanan kepada user untuk melakukan transfer data dengan kecepatan kurang dari 1 Mbit/s dan jangkauan yang relatif pendek. Teknologi bluetooth masih memungkinkan untuk terus berkembang menuju kematangan baik dari sisi standarisasi maupun aplikasi yang dapat diterapkan. Dengan pertimbangan bahwasannya bluetooth mampu menyediakan berbagai macam aplikasi dan layanan dan dengan biaya yang relatif murah, mudah dalam pengoperasian, interoperability yang menjanjikan serta didukung oleh berbagai vendor besar di bidang telekomunikasi maupun komputer, dan lebih dari 1800 perusahaan telah bergabung sebagai adopter teknologi ini, maka tidak mustahil teknologi bluetooth suatu saat akan menjadi salah satu primadona untuk digunakan baik untuk keperluan rumah tangga atau perkantoran/bisnis.


Tips Chating

Melakukan panggilan ke nomor operator GSM/CDMA menggunakan Yahoo Messenger melalui internet?

Untuk melakukan panggilan telepon ke operator gsm/cdma atau ke pstn
melalui yahoo messenger bpk harus register terlebih dahulu dan membeli
Prepaid Credit dengan menggunakan pembayaran melalui kartu kredit senilai $10 atau $25.
atau bisa juga pembyaran dilakukan dengan Auto Recharge atau pembayaran yang dilakukan
otomotatis dengan melakukan charge ke kartu kredit bapak.

untuk registrasi dapat bpk lakukan disini :
http://voice.yahoo.com/phone_calls.php?ups=2
dengan mengklik tombol : BUY PREPAID CREDIT

Dibawah ini daftar Rates panggilan ke indonesia
Indonesia : $0.079
Indonesia, Jakarta : $0.029
Indonesia, Mobile : $0.120
Indonesia, Surabaya : $0.079

Daftar Rates lengkap bisa dilihat disini :
http://voice.yahoo.com/phone_rates.php;_ylt=AgUpHyndcQqqZ0mE38dC9Xyz6.t3

Setelah melalukan pendaftaran dan pembayaran Prepaid Credit
bpk bisa langsung melakukan panggilan melalui Yahoo Messenger With Voice (
Versi 8 )
Software dapat di download di : http://messenger.yahoo.com/ ( online
installation )
atau disini :
http://www.softpedia.com/get/Internet/Chat/Instant-Messaging/Yahoo-Messenger.shtml
( offline installaton )

Konfigurasi :

Untuk melakukan panggilan telepon dapat bpk lihat langkah2 nya disini :
http://voice.yahoo.com/howto_phone.php;_ylt=AuaR9diWs2nmyqcDNq8y7JWy6.t3


Trouble Shooting Chating dengan MiRC

Unable to connect to IRC server

Hal ini disebabkan :

Pada saat itu IRC server yang dituju sedang tidak aktif, anda bisa mencoba ke IRC server yang lain. Port number salah, pada umumnya server beroperasi pada port 6667, silakan mencoba dengan mengganti portnya dengan 6667.

Unable to resolve IRC Server

Hal ini disebabkan :

Alamat Irc servernya salah, untuk mengatasinya coba di cek lagi alamat IRC server tujuan. Pada saat itu IRC server yang dituju sedang tidak aktif, anda bisa mencoba ke IRC server yang lain. IRC server yang dituju sudah tidak ada lagi, anda bisa mencoba ke IRC server yang lain. Hubungan telpon anda terputus. Program MIRC yang digunakan adalah versi 32 bit, sedangkan program dialer (program untuk menghubungi provider) yang digunakan adalah 16 bite. Untuk mengatasinya : gunakan program dialer yang sama versinya dengan program MIRC anda.

Closing Link atau No Authorization, atau No More Connections.

Hal ini bisa disebabkan :

Letak geograpi anda dengan server terlalu jauh, atau server tersebut penuh dan tidak bisa menerima user lagi. Anda bisa mencoba ke IRC server yang lebih dekat dengan lokasi anda.

Setting E-Mail (Outlook Express)

setting Outlook Express ?

Outlook Express adalah mail client yang datang bersama Internet Explorer 4.0 (IE4). Jika anda memiliki Outlook Express, maka anda pasti memiliki IE4. Kita tidak mungkin memiliki Outlook Express saja tanpa menginstall IE4.

  1. Jalankan icon Outlook Express
  2. Klik menu Tools, klik Accounts, kemudian klik Tab/Tombol Mail
  3. Klik tombol Add, kemudian klik Mail
  4. Pada kolom Display name, isikan nama lengkap Anda, kemudian klik tombol Next
  5. Pada kolom Email address , isikan alamat email anda , contoh : geri@indo.net.id , kemudian klik tombol Next
  6. Isikan sbb (Lihat gambar dibawah) :
    • My incoming mail server is a : Pilih POP3
    • Incoming mail (POP3 or IMAP) server : pop.xxx.indo.net.id, dimana xxx adalah nama subnet tempat Anda terdaftar. Disini diberi contoh untuk jakarta.
    • Outgoing mail server : smtp.xxx.indo.net.id, dimana xxx adalah nama subnet tempat Anda terdaftar. Disini diberi contoh untuk jakarta. Kemudian klik tombol Next
  7. Pilih bulatan Logon using, isikan sbb :
    • POP Account name : isikan username anda
    • Password : masukkan password anda, kemudian klik tombol Next
  8. Disini anda dapat mengetikkan nama apa saja sebagai nama profile dari Outlook Express. Outlook express ini mensupport beberapa mail account untuk 1 (Satu) orang pemakai PC (Jika kebetulan pemakai tersebut memiliki beberapa mail address/account). Karena itu tiap konfigurasi /profile diberi nama. Disini diberi contoh account geri di indonet, karena itu diberi nama Geri's Indonet Mail. Anda boleh memberi nama apa saja yang mengingatkan anda bahwa ini adalah account anda di Indonet. Setelah itu klik tombol Next
  9. Pilih Connect using my phone line, kemudian klik tombol Next
  10. Pilih bulatan Use an existing dial-up connection, pada kotak dibawahnya, pilih Indonet Access atau Indonet atau nama yang anda yakini telah dikonfigurasi untuk konek ke provider Indonet. Nama-nama yang anda lihat di kotak ini, adalah nama-nama icon yang ada di dalam folder Dial Up Networking Klik tombol Next kemudian klik tombol Finish.
Menyelamatkan Address-book Outlook Express PC Lama
Penyelamatan data, penting artinya dan bisa terjadi oleh siapapun karena sebuah sebab. Termasuk data-data penting pada PC yang tersimpan dalam hard disk.
Upgrade OS, web browser atau hard disk menyebabkan perubahaan yang tidak disangka sebelumnya akan hilangnya data karena pergantian setting baru.

Khusus data penting seperti alamatnya (Address-book) Outlook Express yang telah ada dalam program harddisk komputer lama saat diupgrade ke yang baru, Anda bisa menggunakan fasilitas export address dan messages (File/Export/Address Book atau Messages). Kemudian, untuk mengembalikannya tinggal File/Import, beres!.

Cara lain adalah copy and paste dari c:windowsapplication dataidentities ... ikuti terus ..outlook express sedangkan address book dapat anda ambil dari c:windowsapplication datamicrosoftaddress book.

Setting Dial-up GSM All Provider Menggunakan Modem Pada HP

Berikut kami berikan ulasan tentang setting dial-up menggunakan HP GSM

Instalasi
Sebelum memulai proses instalasi ponsel ke komputer, Anda harus memastikan layanan GPRS telah aktif terlebih dahulu. Aktivasi GPRS yang paling mudah adalah dengan mengirimkan SMS dengan keyword tertentu ke salah satu nomor yang telah disediakan oleh operator ponsel. Beberapa operator yang menyediakan layanan SMS untuk aktivasi GPRS dapat Anda lihat pada tabel di bawah ini. Selain itu, Anda dapat menghubungi Customer Service masing-masing operator untuk aktivasi.

Tabel 1. Aktivasi GPRS

Operator

Ketik

Kirim Ke

Telkomsel

GPRS

6616

Indosat (Matrix)

PANGPRS

888

XL

GPRS

9667

Jika GPRS sudah aktif, carilah konektor yang sesuai dengan ponsel dan komputer/laptop Anda. Asalkan kedua ponsel memilikinya, Anda dapat menggunakan kabel data, infrared dan bluetooth sebagai penghubung antara ponsel dan komputer/laptop. Harga kabel data untuk setiap ponsel bervariasi, umumnya berkisar 250 ribu sampai dengan 500 ribu rupiah.
Jika pada layar komputer muncul pesan adanya modem yang terdeteksi ketika ponsel dihubungkan, maka siapkan driver modem yang disertakan dalam box ponsel. Pada beberapa versi Windows, seringkali dibutuhkan driver untuk melengkapi instalasi. Jika driver tidak ditemukan, Anda disarankan untuk men-download melalui situs vendor (perusahaan pembuat) yang bersangkutan di internet. Modem yang telah terinstalasi dapat dilihat melalui Start> Control Panel> Phone/Modem Options. Selanjutnya pilih modem yang telah dikenali dan tekan tombol Properties. Klik tab Properties > Advance. Pada kotak teks Extra Setting masukkan isian sebagai berikut: AT+CGDCONT=1, "IP", "APN". APN atau Access Point Name diisi dengan APN masing-masing operator misalkan internet (Telkomsel), satelindogprs.com (Matrix), www.indosat-m3.net (IM3), atau www.xlgrps.net (XL). Sebagai contoh jika Anda menggunakan Telkomsel: AT+CGDCONT=1, "IP", "internet". Sedangkan jika Anda menggunakan Matrix: AT+CGDCONT=1, "IP", "satelindogprs.com". Tekan tombol OK untuk menyimpan pengaturan tersebut.

Selanjutnya buatlah konfigurasi dial-up melalui Dial-Up Networking atau Network Connections. Contoh untuk windows XP sebagai berikut :

  1. Klik Start-Control Panel–dobel klik “Network Connections”
  2. Klik File – “New Connection Wizard”, Klik Next
  3. Pilih “Connect to the Internet”, klik Next
  4. Pilih "Set up my connection manually" klik Next
  5. Pilih "Connect using a dial-up modem" klik Next
  6. ISP Name (contoh XL), klik Next, Phone number: *99***1# Klik Next
  7. Isi User Name (ex: xlgprs ), Password dan Confirm Password (ex: proxl )
  8. Berikan tanda chek untuk “Make this the default internet connection”.
  9. Berikan tanda check Add a shortcut to this connection to my desktop”, jika anda menghendaki – Klik Finish

Masukkan nomor akses, user, dan password sesuai dengan operator ponsel yang digunakan. Anda dapat melihatnya pada tabel 2 di bawah ini.

Tabel 2. Konfigurasi Dial-Up Networking

Kartu

Nomor Akses

User

Password

Simpati

*99***1#

wap

wap123

Halo

*99***1#

wap

wap123

Matrix

*99***1#

[dikosongkan]

[dikosongkan]

IM3

*99***1#

gprs

im3

Fren

#777

m8

m8

TelkomFlexi

#777

telkomnet@flexi

telkom

Star One

#777

starone

indosat

XL

*99***1#

xlgprs

proxl


Selanjutnya Anda dapat mulai mencoba melakukan koneksi dengan konfigurasi dial yang telah Anda atur. Selamat mencoba!